Sunday, January 24, 2010

Tips Melenturkan Kekakuan Tangan Pada Pasien Stroke


Studi membuktikan bahwa 90% pasien stroke mengalami kekakuan gerak pada tangannya dan 90% tidak mengetahui harus diapakan, kemana dan pada siapa mengatasi permasalahan tersebut. Istilah kekakuan gerak pada stroke disebut Spastisitas. Tanda-tandanya tangan tidak bisa diangkat hingga lurus diatas kepala, siku menekuk ke arah dada, pergelangan tangan menekuk, dan jari-jari menggenggam.

Hal-hal yang memprovokasi meningkatnya kekakuan antara lain immobilitas sendi, gerak yg tidak tepat (terlalu ngotot, arah salah, terlalu cepat, durasi dan frekuensi yg tidak tepat), emosional berlebih (marah, terlalu takut, dan sedih), cuaca (terlalu dingin), nyeri dan lain sebagainya.

Proses recovery spastisitas membutuhkan waktu yang relatif lama. Kesabaran dan keuletan yang tinggi dalam menjalani proses penyembuhan adalah salah satu kuncinya. Proses recovery stroke dikenal dengan istilah plastisitas stroke.

Lalu siapa yang bisa menangani spastisitas ini?

Jawabnya adalah team work, yaitu penderita itu sendiri, keluarga, dokter, fisioterapis, okupasi terapis, dan accupuncture and so on.

Tips untuk pasien dan keluarga:

1. Rubahlah mindset segera. percayalah hanya dengan latihan anda akan sembuh, kesembuhan tidak datang dengan sendirinya tapi harus melalui usaha. Bersemangatlah.

2. Pengaturan kondisi saat tidur (AC jangan terlalu dingin, gunakan ranjang yang bisa untuk meluruskan punggung, tangan jangan ditekuk (tangan lurus disamping badan dan diganjal bantal sehingga tangan rata dengan badan, apabila tidur miring maka tangan juga harus diganjal dengan guling).

3. Sesegera mungkin melakukan terapi di klinik spesialis stroke dan neuro rehabilitasi

4. Terapilah diklinik yg tepat. Ketepatan adalah utama karena proses recovery tidak terjadi secara alami tapi karena gerak yang selektif dan benar.

5. Selektif dan kritislah terhadap terapis, pilih yang bisa diajak berkomunikasi dengan baik dan bisa menjawab pertanyaan anda tentangg hal-hal yang berkaitan dengan stroke. Ketrampilan terapis yang memadai dan menguasai permasalahan adalah salah satu faktor yang berpengaruh pada hasil yang didapat.

6. Mintalah home program. Terapis yang profesional akan memberi home program tanpa harus diminta, tetapi jika tidak diberi, anda boleh memintanya dan minta keterangan durasi dan frekuensinya. Dosis yang tepat akan berpengaruh terhadap hasil.

7. Jangan berhenti latihan, anggaplah latihan sebagai kebutuhan seperti layaknya makan dan olah raga.

Ingat ecovery spastisitas pada stroke dapat terjadi karena latihan dan dilakukan oleh team work. Semoga bermanfaat.

(source: Mandiri Center dan Group Mandiri Peduli Stroke, Jakarta)

No comments:

Post a Comment